Translate

Thursday, December 15, 2011

ERP (Enterprise Resources Planning)


ERP (Enterprise Resources Planning)

ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
ERP merupakan sebuah framework transaksi enterprise yang menghubungkan proses pemesanan barang, manajemen inventarisasi dan kontrol, perencanaan distribusi dan produksi, dan keuangan. ERP bekerja sebagai kekuatan lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan mengautomatisasi berbagai proses bisnis internal dan sistem informasi termasuk manufacturing, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia dari sebuah perusahaan (OBrien, 2005).
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi.
Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan yang bertujuan untuk:
1.      Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
2.      Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
3.      Menghasilkan informasi yang real-time
4.      Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

FUNGSI ERP

ERP dalam suatu perusahaan ialah untuk sebagai suatu software yang mendukung semua fungsi dari suatu perusahaan dalam skala besar. Software ini juga dapat merespon berbagai perubahan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan dapat di costumize sesuai dengan bidang perusahaan tersebut. Sehingga dengan menggunakan software ini suatu perusahaan dapat memperkecil biaya operasi serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Karena kemampuannya dalam mengintegrasi berbagai fungsi dari perusahaan, fleksibilitasnya serta feature  yang komprehensif. Sehingga fungsi ERP dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Diantaranya ialah :
·         fungsi perencanaan,
·         fungsi manajmen dan stok  barang,
·         fungsi keuangan,
·         fungsi pembelian,
·         fungsi produksi.

Dalam fungsi perencanaan. Dengan menggunakan ERP akan lebih mempermudah dalam memeriksa ketersediaan stok barang misalnya ataupun dalam hal menganalisa grafik kebutuhan barang secara dengan  baik.

Selanjutnya dalam fungsi manajmen dan stok barang ERP dapat memudahkan dalam hal mengontrol stok barang, mengatur pengadaan barang ataupun pengiriman dan penerimaan barang serta menganalisa dan mengatur informasi seputar biaya produksi. Dengan adanya sisrtem ERP yg mengintegrasi semua kegiatan ini. Maka akan lebih meminimalisasi kesalahan (human error) sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam fungsi keuangan. ERP berperan dalam hal membuat budget dan memonitor aliran dana serta memproses hutang dan puitang dagang yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Sampai kepada penyusunan buku besar hingga menganalisa pengeluaran yang diperuntukkan bagi pemakaian barang untuk perusahaan, pengeluaran untuk tenaga kerja hingga produksi semua dapat diselesaikan melalui system ini.
Pada fungsi pembelian, keunggulan ERP dapat dilihat pada kemampuannya dalam mengatur berbagai kegiatan perusahaan seperti mengatur harga, membuatr order pembelian secara otomatis serta mampu mengorganisasikan dan mengatur informasi mengenai supplier. Semua dapat dilakukan di dalam satu system tersebut.

Fungsi selanjutnya adalah fungsi produksi. System ERP pun mampu menangani setiap tingkatan pekerjaan pada perusahaan sampai kepada fungsi produksinya. Berbagai macam pekerjaan yang dapat dilakukan melalui system ini diantaranya adalah dalam hal membuat perencanaan dan penjadwalan operasional produksi. Membuat dan memerikasa barang barang yang disorder oleh konsumen hingga mengawasi system produksi. Selain itu dalam hal mengatur barang dan peralatan pun dapat dilakukan melalui system ERP.

IMPLEMENTASI ERP DALAM SISTEM INFORMASI

ERP diyakini banyak pihak sebagai jawaban terhadap tantangan dalam persaingan di dunia bisnis semakin kompleks dimana perusahaan-perusahaan mencoba untuk meningkatkan jumlah konsumennya dengan melakukan pelayanan yang cepat dan biaya yang murah dibandingkan dengan kompetitornya. Sebagai suatu jawaban, ERP mewujudkan kesuksesan sebuah perusahaan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam business procesnya. Ketika perusahaan menjadi lebih efisien akan maka daya saing perusahaanpun menjadi semakin meningkat.

Namun demikian pada kenyataannya sampai saat ini banyak perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem informasi, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh aktivitas individual pada fungsi kerja masing-masing. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara fungsi satu dengan fungsi lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikan fungsi-fungsinya. Padahal data yang terintegrasikan dengan baik dapat membantu proses bisnis yang efesien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Dengan diterapkan ERP pada suatu perusahaan. Maka fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya dapat dintegrasikan dengan baik. Dalam hal ini ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.

ERP merupakan suatu cara untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi. Penggunaan ERP yang dilengkapi dengan hardware dan software untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan data informasi pada setiap area business processes untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat karena menyediakan analisa dan laporan keuangan yang cepat, laporan penjualan yang on time, laporan produksi dan inventori. Program ERP sangat membantu perusahaan yang memiliki bisnis proses yang luas, dengan menggunakan database dan reporting tools manajemen yang terbagi. Business processes merupakan sekelompok aktivitas yang memerlukan satu jenis atau lebih input yang akan menghasilkan sebuah output dimana output ini merupakan value untuk konsumen. Software

ERP mendukung pengoperasian yang efisien dari business processes dengan cara mengintegrasikan aktivitas-aktivitas dari keseluruhan bisnis termasuk sales, marketing, manufacturing, logistic, accounting, dan staffing.

untuk mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan yang lebih besar. Namun, pada saat implementasi banyak faktor yang dapat menggagalkan implementasi dan merupakan masalah yang dihadapi antara lain :

1.      Manajemen tidak menyediakan proyek tim yang terbaik pada proyek implementasi menyangkut kompetensi anggota tim, kredibilitas dan kreativitas tim proyek, kepemimpinan tim yang efektif, komitmen tim, tanggung jawab tim, jumlah tim yang memadai, tanggungjawab yang tumpang tindih pada tim, pendekatan kerja yang kurang jelas, tujuan yang tidak dipahami oleh tim proyek.
2.      Manajemen tidak mampu membedakan bahwa e-business bukanlah sekedar investasi teknologi informasi melainkan perbaikan proses bisnis atau peningkatan bisnis dengan didukung teknologi informasi. Akibatnya nilai investasi e-business yang ditanamkan tak bisa kembali, karena banyak pimpinan perusahaan yang memiliki pengertian bahwa e-business adalah sekedar investasi teknologi informasi, bukan investasi bisnis yang didukung teknologi informasi.

Konsep ERP sendiri mengalami perkembangan yang cukup panjang. Berawal dari dunia industri yang memulainya dengan Material Resource Planning (MRP), Close-Loop MRP, Manufacturing Resource Planning, ERP, Extended ERP II.

Implementasi Sistem Informasi Yang Berbasis ERP.
Layak sebuah sistem informasi, sebagai sebuah proses implementasi ERP dapat dibagi menjadi tiga fase. Yaitu fase inisiasi, pelaksanaan dan penyelesaian proses. Namun secara lebih mendetail, fase-fase ini dibagi menjadi fase insiasi, fase evaluasi, fase negosiasi dan persetujuan, fase modifikasi, fase penyelesaian, dan fase eksploitasi. Diantara fase-fase ini sangant mungkin terdapat tambahan tahapan rekayasa proses bisnis dan konversi data.

Sebagaimana dijelaskan pada bagian awal, tujuan dari implementasi ERP adalah untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik. Oleh Karena itu, implementasi harus dilakukan oleh orang yang menjalankan bisnis itu sendiri.  Bagaimana implementasi ERP dapat dilakukan dengan baik tentunya membutuhkan beberapa prasyarat dan kondisi sebagai berikut :

1.      Implementasi ERP merupakan proyek besar yang mencakup proses pengambilan keputusan dan melibatkan banyak orang di perusahaan, termasuk manajemen.
2.      Implementasi ERP harus dikerjakan oleh orang-orang yang terlibat dalam proses bisnis sehingga tanggung jawabnya tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada vendor. Konsultan atau vendor memang dapat membantu dalam transfer pengetahuan, namun pelaku bisnis adalah pihak yang paling mengerti serta memiliki kewenangan dan otoritas untuk mengubah cara dalam mengerjakan sesuatu.
3.      Implementasi ERP dapat berjalan apabila melibatkan pihak / orang yang kelak akan mengoperasikan sistem tersebut. Oleh karenanya tidak dapat dipisahkan antara implementator dengan user.  Mereka harus menjadi bagian yang menyatu dalam sebuah tim.
4.      Implementasi ERP membutuhkan pengorbanan waktu dari serangkaian pekerjaan rutin yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam bisnis dan operasional sehari-hari. Proses implementasi memang tidak dapat dijadikan prioritas utama, tetapi tidak boleh dijadikan prioritas kedua dibawah prioritas rutin dalam menjalankan bisnis dan operasional. Dalam hal ini dibutuhkan kerelaan untuk meluangkan waktu.
5.      ERP adalah bukan sekedar suatu sistem komputer. ERP merupakan ‘people system’ yang dijalankan dengan dukungan software dan hardware. Sehingga membutuhkan dukungan dan partisipasi dan manajemen. Dukungan dan keterlibatan manajemen inilah yang sangat menentukan keberhasilan.
6.      ERP memerlukan serangkaian nilai baru dalam menjalankan bisnis. Jika perusahaan yang menerapkan ERP tidak mampu mengubah proses kerja, maka implementasi ERP akan berakibat buruk. Karena aliran data antar fungsi akan terjadi dengan sangat cepat.
Secara umum, modul yang tersedia dalam software ERP terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya Manusia:

1.        Modul Operasi
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.

2.        Modul Financial & Akuntansi
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.

3.        Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.


ERP DAN PUBLIC RELATION

Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Public relation sebagai front line sebuah perusahaan memiliki keterkaitan yang kuat dengan sistem ERP yang diterapkan, seperti yang telah dijelaskan diatas. ERP pengoperasian yang efisien dari business processes dengan cara mengintegrasikan aktivitas-aktivitas dari keseluruhan bisnis termasuk sales, marketing, manufacturing, logistic, accounting, dan staffing.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pivhak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).


ERP merupakan suatu cara untuk mengelola sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi oleh karena itu public relation selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya. Posisi public relation merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran public relation adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional public relation bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.


ERP DAN SUMBER DAYA MANUSIA


Sistem ERP secara modular biasanya menangani menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventori), dll. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
Data yang terintegrasikan dengan baik dapat membantu proses bisnis yang efesien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Dengan diterapkan ERP pada suatu perusahaan. Maka fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya dapat dintegrasikan dengan baik. Dalam hal ini ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.


STUDI KASUS

ERP pada PT. TELKOM

PT.Telkom adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan ERP ke dalam fungsi bisnisnya.Enterprice Resource Planning (ERP) adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang terdiri dari modul-modul yang merupakan fungsi standar dari proses bisnis, diantarnya produksi, penjualan, sumber daya manusia, finansial dan lain-lain yang terintegrasi dengan satu arsitektur teknogi informasi. Diterapkannya alat bantu ERP ini dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar internasional, legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya, dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke dalam suatu perangkat lunak. Adapun implementasi ERP pada PT.Telkom disebut dengan INFUSION, INFUSION mengintegrasikan penanganan kustomer, produk , dan jaringan serta pihak manajemen menjadi satu. 4 bagian integrasi tersebut adalah TICARES, TeNOSS, TIBS, TREMS. Sejauh mana implementasi ERP tersebut diukur dengan model penillaian kesuksesan implementasi ERP Ifinedo (2006), 4 dimensi yang menjadi konseptualitas kesuksesan ERP diuji dari 4 dimensi yaitu system quality, information quality, individual impact dan organizational impact, dan ada 2 tambahan dimensi baru yaitu workgroup impact dan consultant quality.
Tingkat keberhasilan implementasi ERP di PT. Telkom dalam hal ini penilaian terhadap tingkat keberhasilan implementasi TREMS dengan menggunakan model Infinedo (2006) menghasilkan persepsi positif, dengan tingkat kepuasan sebesar 8,17 dari nilai maksimal sebesar 12. Hal ini menunjukkkan PT. Telkom berhasil mengimplementasikan ERP TREMS sehingga dapat memenuhi kebutuhan user terhadap sistem dan operasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi ERP di PT. Telkom berdasarkan penilaian terhadap implementasi TREMS dan Variabel Organisasi, Variabel IT, Dimensi sukses ERP dan Perspektif evaluator adalah faktor penentu kesuksesan dan faktor pendorong kesuksesan. Faktor penentu kesuksesan terdiri dari dukungan manajemen atas, misi dan tujuan implementasi ERP, kualitas sistem, kualitas informasi, konversi data dari sistem yang lama, tingkat kepuasan dengan sistem IT saat ini dan kualitas konsultan. Sedangkan faktor pendorong kesuksesan terdiri dari ukuran organisasi/perusahaan, struktur organisasi, budaya organisasi, posisi kepala IT dalam organisasi, kompetensi staff  IT. Adapun penggunaan database yakni Data-data yang terdapat dalam database terkait dengan data mitra, pemasok dan pembelian, pelanggan dan penjualan, petugas penyuluh lapangan, cash management dan data produksi selalu menggunakan Microsoft sql. Adapun untuk menangani kerawanan database yang pada akhirnya menimbulkan ancaman, SBU Kemitraan menerapkan metode pengamanan data yang terkait dengan electronically safe, physically safe dan procedurally safe yang telah dilakukan adalah seperti  access right assignment, authentication, virus prevention, detection and removal, network protection and security, periodical data backup, monitoring system, establishment of IT organization, establishment of SOP and Training, standardized software, firewall installation, dan information Technology (IT) Audit. Khusus untuk database recovery system dan database recovery center, SBU Kemitraan harus mulai membuat perencanaan yang sistematis, sehingga meminimalisasi ancaman yang ditimbulkan.
Salah satu bidang komunikasi yang menyangkut kehidupan sosial adalah komunikasi organisasional/manajemen (organizational/management communication ). Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas), merupakan perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakholder perusahaan.
Dan peranan PR yang sangat penting yaitu sebagai wahana keluar dan ke dalam perusahaan. PT Telkom merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak dibidang produksi dan jasa telekomunikasi yang sampai saat ini terus berkembang. Untuk membangun brand image yang positif kepada masyarakat maka PT Telkom mengambil langkah salah satunya melalui promosi produk yang telah dihasilkan dengan strategi public relations.
Memasuki era globalisasi teknologi informasi pada abad ke-21 ini peranan PT Telkom Indonesia semakin penting. Telkom Indonesia berperan sebagai media komunikasi dalam pergaulan masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia dan untuk mempersatukan bangsa. Melalui media ini bangsa Indonesia tidak saja mampu berhubunga n cepat dan efisien, akan tetapi juga dapat menikmati berbagai macam hiburan yang disajikan oleh media massa mulai dari media cetak sampai dengan media elektronik seperti televisi. Peranan public relations dibutuhkan untuk membantu membangun brand image PT Telkom mengingat semakin banyaknya alat telekomunikasi dengan berbagai macam merek dan fasilitas. Salah satu caranya yaitu melalui promo produk yang telah dihasilkan. Dengan strategi yang dimiliki oleh public relations, maka kegiatan dalam membangun brand image bisa lebih mudah. Karena strategi public relations bisa dilakukan dengan promosi public relations. Yang mana suatu perusahaan adalah merupakan suatu produk atau jasa dalam kegiatan produksi atau pemasaran yang dilakukan oleh produsen baik produsen aktif maupun statis, maka dari itu keberadaanya disesuaikan dengan tempat jual beli.


TOTAL QUALITY CONTROL

Pengertian Quality Control
Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti,  mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana (Dr. K. Ishikawa).
Quality Control adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan – kegiatan pemeliharaan dan pengambangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh produksi dan servis dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen (Feightboum).
Quality Control adalah akrivitas memelihara dan memperbaiki produk dan service yang ditawarkan kepada perusahaan, quality control bukan hanya menjadi tanggung jawab begian quality control saja, tetapi seluruh karyawan atau pihak menjadi satu kesatuan memecahkan masalah ini (Ishita Nobuyuki).

TQC (Total Quality Control)
          TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya.
          Konsep dasar TQC :
1.      Kepuasan pemakai (Orientasi pemakai bukan orientasi Standard)
2.      Kualitas artinya mutu segala macam pekerjaan
3.      Kualitas adalah urusan setiap karyawan (bekerja sekali jadi dan benar)
Pengertian dari TQC :
1.      Total Quality Control adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus dari Plan – Do – Check – Action (PDCA)
2.      Total Quality Control diselenggarakan tidak pada hasilnya, tetapi selama proses sampai dengan hasilnya
3.      Jangan menyalahkan siapapun juga
4.      Bicara dengan data/fakta dan unsur – unsur yang terukur
5.      Setiap kegiatan harus punya segi kegiatan perbaikan danpencegahan

Tujuan Quality Control
Quality Control berarti memenuhi keinginan costumer terhadap produk dan service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut adalah :
1.      Quality adalah Kualitas produk dan kegiatan ( aktifitas kerja )
2.      Cost adalah Biaya
3.      Delivery adalah Penyampaian ( ketepatan dan cara )
4.      Safety adalah Keselamatan
5.      Environment adalah Ramah Lingkungan
Membuat keseimbangan antara quality dan cost. Kualitas dicapai secara ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi jaminan kualitas pekerjaannya pada proses – proses berikutnya. Aktivitas QC circle ( berkesinambungan ), operasional ZD ( Zero Defect )

Keuntungan dan Faktor Kegagalan Penerapan Quality Control
          Keuntungan Penerapan Quality Control meliputi :
1.      Pembinaan/pengembangan personel
2.      Membina rasa kebersamaan
3.      Perbaikan Kualitas
4.      Pengurangan Biaya
5.      Perbaikan Sikap Mental
6.      Membangun Team yang tangguh
7.      Membangun kata sepakat dan motivasi
8.      Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah
9.      Penghargaan terhadap karyawan
Kegagalan dalam  penerapan Quality Control dapat disebabkan oleh :
1.      Meremehkan anggota team yang lain
2.      Tidak mendengarkan
3.      Suka interupsi
4.      Menggurui
5.      Rendah diri
6.      Mengabaikan kemampuan yang positif
7.      Tidak mengikut sertakan
8.      Menomor satukan orang lain
9.      Gagal berbicara
10.  Gagal berpraktek
11.  Seakan dirinya tidak terpakai
12.  Seakan dirinya nomor satu
13.  Menyembunyikan belang
  
Prinsip Dasar Quality Control
1.      Qualitas adalah memenuhi keinginan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, yaitu dengan memberikan barang serta service yang memuaskan.
2.      Quality control adalah dari Top Managemen sampai dengan seluruh karyawan benar – benar merasakan dan menyadari bahwa Quality adalah jiwa dari perusahaan.
3.      Langkah – langkah yang dilakukan dalam Quality Control adalah Plan – Do – Action ( Deming Circle ).

Quality Control, sekarang dan Dunia generasi ke-3


QC
(Generasi Pertama )
TQC
(Generasi Kedua)
TQM
(Generasi Ketiga)
Industri dan Organisasi
Kekuatan Manufactur
Kekuatan kompetisi produk
Ekstensi dihargai
Obyek
Qualitas Produksi
Qualitas Produksi dan Service
Qualitas Manajemen
Lingkup Aktivitas
Produk
Perusahaan, Group
Hubungan antar manusia
Tujuan QC
Cocok dengan permintaan
Memuaskan Costumer
Memuaskan stock holder
Cara Pemikiran Jaminan Kualitas
Produk Out
Market in
Society in
Qualitas Barang
Produk Q
Produk QCD
Gabungan ( Quality )
Sasaran Manajemen
Product
Proses
Sistem Manajemen
Cara Pemikiran Manajemen
Pengandalian dan Kontrol
Manajemen dan Operasional
Strategi Manajemen
Rentang Kontrol
Pemeliharaan kaizen
Kaizen stop
Pengutamaan reformasi
Lingkup Perawatan
Perbaikan Sementara
Perbaikan sebelum berhenti
Pencegahan

Tabel 4 : Quality Control, sekarang dan Dunia generasi ke-3

Langkah – Langkah dalam Quality Control
1.      Langkah pertama dalam quality control adalah benar – benar mengerti dan memahami keadaan ( kelemahan maupun kelebihan ) yang ada pada diri sendiri.
2.      Selanjutnya adalah mampu mengurangi kesalahan pada diri sendiri.
3.      Setelah menemukan penyebab masalahnya, ambil penyebab nomor 1 dan 2 , buang penyebab nomor 3,4, dan seterusnya.
4.      Jangan hanya melihat hasilnya tetapi check satu – persatu prosesnya.
5.      Check dan yakinkan fakta yang ada di lapangan, dengan produk dan data.
6.      Lakukan pengamatan pada nilai rata – rata dari hasil data, karena bisa saja terjadi ketidak seimbangan nilai rata – rata.
7.       Jangan hanya melakukan penyelidikan, tetapi dari hasil penyelidikan di check satu persatu prosesnya.
8.      Cara bekerja serta urutan bekerja jangan hanya disampaikan secara lisan tetapi sampaikanlah dalam bentuk tulisann.
9.      Kalau melihat sesuatu yang abnormal, segera lakukan action,stop mesin, hubungi maintenance, segera cari penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikan.
10.  Jangan sampai kesalahan yang sama terulang kembali.

Penerapan Quality Control
            Berikut ini adalah contoh perbandingan penerapan dari teori quality control dari dua buah perusahaan yang dari perbandingan tersebut dapat kita analisa perusahaan manakah yang dapat bertahan hidup ?


Perusahaan A
Perusahaan B
Riwayat Perusahaan
Lama
Baru
Biaya Pengolahan
Mahal
Murah
Lokasi
Daerah ( Kurang Strategis )
Kota ( Strategis )
Cara Pemikiran Bekerja
Manerima apa saja
Menerima yang bisa saja
Jumlah Karyawan
Banyak
Sedikit
% Produk NG
2 ~ 3 %
Di bawah 1 %
Tabel 5 : Contoh penerapan quality control

comment with facebook