BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Indonesia
sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya dibidang ekonomi memerlukan
pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing dengan
negara lain. Perusahaan sebagai salah satu komponen didalam pembangunan ekonomi
harus dapat meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun
manajemennya, karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan
dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Bagian
penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal tersebut, manajemen harus
berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan opeasional perusahaan dapat
berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan.
Agar tujuan
tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan
pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran
adalah suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang
dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan
datang, agar angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun
terperinci dan terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan.
Pada umumnya
angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan
dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.
B. MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengertian anggaran penjualan?
2. Apa saja
kegunaan anggaran penjualan?
3. Apa saja
faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4. Bagaimana cara- cara melakukan
penaksiran penjualan dengan metode trend moment dan metode trend least square?
5. Bagaimana
bentuk anggaran penjualan?
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan anggaran penjualan?
7. Apa saja
tujuan dan fungsi anggaran penjualan?
C. TUJUAN
Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan.
2. Mengetahui kegunaan anggaran penjualan.
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan.
4. Mengetahui cara- cara melakukan penaksiran penjualan
dengan metode trend moment dan metode trend least square.
5. Mengetahui bentuk anggaran penjualan.
6. Mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan anggaran penjualan.
7. Mengetahui tujuan dan fungsi anggaran penjualan.
D. MANFAAT
Manfaat yang
diharapakan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang dibahas.
2. Sebagai
latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
DARI JUDUL
Glenn A.
Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:
"Profit
planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized
approach for accomplishing the planning, coordinating and control
responsibility of management". Dari pengertian terssebut, anggaran
dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi
dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.
Marwan
(1991) menyatakan, “Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk
mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan
kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan
laba”.
Jadi, yang
dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga
barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
B. UNSUR-UNSUR
DALAM ANGGARAN PENJUALAN
Unsur-unsur yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian
anggaran penjualan.
2. Kegunaan
anggaran penjualan.
3. Faktor-
faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan.
4. Cara- cara
melakukan penaksiran penjualan.
5. Bentuk
anggaran penjualan.
6. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan.
7. Tujuan dan
fungsi anggaran penjualan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Anggaran Penjualan
Dimaksudkan dengan Budget penjual
(Sales Budget) ialah Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi
rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas)
barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta
tempat (daerah) penjualannya.
Dari pengetian tersebut, jelaslah
bahwa budget penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh
rencana perusahaan di bidang pemasaran (sales planning). Beberapa rencana
perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya:
1. Rencana
tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market penetration ),
pengembangan pasar (market develovment), mempertahankan market share,
memperkenalkan produk baru, dan sebagainya.
2. Rencana
tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
3. Rencana
tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
4. Rencana
tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5. Rencana
tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
6. Rencana
tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7. Rencana
tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya.
B. Kegunaan Anggaran Penjualan
Secara umum, semua budget termasuk budget penjualan mempunyai tiga kegunaan
pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan
sebagai alat pengawasan kerja yang menbantu menajeman dalan memimpin jalannya
perusahaan. Sedangkan secara khusus, budget penjualan berguna sebagai dasar
penyusunan semua budget-budget dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang
menghadapi pasar bersaing, budget penjualan harus disusun paling awal daripada
semua budget yang lain yang ada dalam perusahaan.
C. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan
Anggaran Penjualan
1. Faktor
Intern
Yang
termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang
terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain
berupa:
a. Penjualan
tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang pemilihan
saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual
dan sebagainya.
c. Kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang
akan datang.
d. Tenaga kerja
yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, serta
kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas
lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan
datang.
2. Faktor
Ekstern
Yang
termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman yang
terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap budget
penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
a. Keadaan
persaingan dipasar.
b. Posisi
perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat
pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat
penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas
permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama akan
mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan
disusun.
f. Agama, adat-
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai
kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun
keamanan.
h. Keadaan
perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan
teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan
perubahannya, dan sebagainya.
D. Cara- Cara Melakukan Penaksiran Penjualan
Untuk menyusun budget penjualan diperlukan penaksiran-penaksiran
(forecasting) khususnya penaksiran tentang jumlah produk yang diperkirakan akan
mampu dijual beserta harga jualnya, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis
produk yang akan dijual, dengan waktu serta tempat penjualannya.
Menurut sifatnya cara untuk melakukan penaksiran-penaksiran tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Penaksiran
yang bersifat kualitatif
Merupakan
cara penaksiran yang menitik beratkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran
ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang
seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subyektif dari pada
bersifat obyektif. Dengan demikian ketepatan hasil taksirannya menjadi
diragukan. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kualitatif ini antara
lain:
a. Pendapat
pimpinan bagian pemasaran
b. Pendapat
para petugas penjualan.
c. Pendapat
lembaga-lembaga penyalur.
d. Pendapat
konsumen.
e. Pendapat
para ahli yang dipandang memahami ( konsultan).
2. Penaksiran yang bersifat kuantitatif
Ialah cara
penaksiran yang menitik beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan
menggunakan berbagai metode statistika. Cara penaksiran ini juga mempunyai
kelemahan yaitu adanya hal-hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif
misalnya selera konsumen, kebiasaan konsumen, tingkat pendidikan, dan cara
berfikir masyarakat, struktur masyarakat dan sebagainya. Adapun beberapa cara
penaksiran yang bersifat kuantitatif antara lain:
a. Cara yang
mendasarkan diri pada data historis dari suatu variabel saja, yaitu variabel
yang akan ditaksir itu sendiri. Misalnya dengan metode trend bebas, trend
setengah rata-rata, trand moment, trend least-square, dan kuadrik.
b. Cara yang
mendasarkan diri pada data historis dari variabel yang akan ditaksir serta
hubungannya dengan data historis dari variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh
yang cukup kuat terhadap perkembangan variabel yang akan di taksir tersebut.
Misalnya dengan metode regresi tunggal dan regresi berganda.
c. Cara
penaksiran yang menggunakan metode-metode statistik yang diterapkan pada
berbagai analisa khusus. Misalnya analisa industri, analisa jenis-jenis produk
yang dihasilkan perusahaan, dan analisa pemakai akhir dari produk.
Dengan menggunakan berbagai cara
penaksiran yang berbeda, akan diperoleh angka taksiran yang berbeda pula.
Angka-angka taksiran ini tidak dengan sendirinya menjadi angka yang dimuat
dalam budget penjualan melainkan merupakan bahan pertimbangan yang masih akan
dibahas lebih lanjut dalam panitia budget.
Sebagai ilustrasi, berikut ini
diberikan contoh cara penaksiran yang bersifat kuntitatif (metode trend moment
dan metode least square), sehingga mendapat gambaran yang lebih jelas:
1. Metode Trend Moment
Metode trend moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan
matematika tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis
patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian
pengaruh unsur-unsur subyektif dapat dihindarkan.
Prinsip-prinsip pengerjaan metode trend moment adalah sebagai berikut:
a. Barang tahan lama minimal satu tahun.
b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun,
digunakan sebagai data penjualan tahun yang lalu.
d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap
tetap diurut dari 0, 1, 2, 3,…..dst pada kolom x.
Rumus metode trend moment:
I. Y= a + bx
II. ∑ y= n.a + b.∑ x
III. ∑ xy= a. ∑ x + b. ∑ x2
Contoh soal:
Sebuah perusahaan yang
bergerak dalam penyediaan minuman air gallon ingin membuat forecast penjualan
minuman air gallon untuk beberapa tahun mendatang didaerah Singkawang, dengan
menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai
berikut:
Tahun
|
Penjualan
|
Y
|
|
2005
2006
2007
2008
2009
|
130.000
145.000
150.000
165.000
170.000
|
Hitunglah forecast penjualan dengan
metode trend moment!
Jawab:
Tahun
|
x
|
Penjualan
|
xy
|
x2
|
y
|
||||
2005
2006
2007
2008
2009
|
0
1
2
3
4
|
130.000
145.000
150.000
165.000
170.000
|
0
145.000
300.000
495.000
680.000
|
0
1
4
9
16
|
∑
|
10
|
760.000
|
1.620.000
|
30
|
II. ∑ y= n.a + b.∑ x
760.000= 5a
+ 10b
III. ∑ xy= a. ∑ x + b. ∑ x2
1.620.000=
10a + 30b
Dibuat persamaan menjadi:
760.000= 5a + 10b x 2 1.520.000= 10a + 20b
1.620.000=
10a + 30b x 1 1.620.000= 10a + 30b -
-100.000=
-10b
b = 10.000
760.000= 5a
+ 10b
760.000= 5a
+ 10 (10.000)
760.000= 5a
+ 100.000
660.000= 5a
a = 132.000
Y= 132.000 +
10.000x
Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2011 dapat
dihitung sebagai berikut:
2005
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 0 ) =
|
132.000
|
2006
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 1 ) =
|
142.000
|
2007
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 2 ) =
|
152.000
|
2008
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 3 ) =
|
162.000
|
2009
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 4 ) =
|
172.000
|
2010
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 5 ) =
|
182.000
|
2011
|
Y= 132.000
+ 10.000 ( 6 ) =
|
192.000
|
1.134.000
|
2. Metode Least Square
Sebenarnya metode trend least square hanyalah merupakan penyederhanaan dari
metode trend moment dengan cara mengusahakan sedemikian rupa sehingga jumlah
parameter X sama dengan nol ( ∑x = 0 ). Oleh karena ∑x = 0, maka rumus tersebut
akan menjadi lebih sederhana, yaitu:
I. Y= a + bx
II. ∑ y= n.a atau a = ∑
III. ∑ xy= b. ∑ x2 atau b = ∑
xy/ ∑ x2
Prinsip penyelesaian dengan metode
least square:
a. Barang tahan lama minimal satu tahun.
b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun,
digunakan sebagai data penjualan tahun yang lalu.
d. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah ganjil, maka
pada kolom x ditengahnya adalah nol (0).
e. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah genap, maka
pada kolom x ada dua loncatan dua angka baik keatas maupun kebawah.
Misalnya,
2005
2006
2007
2008
|
-3
-1
1
3
|
Contoh soal:
Sebuah
perusahaan yang bergerak dalam penyediaan minuman air gallon ingin membuat
forecast penjualan minuman air gallon untuk beberapa tahun mendatang didaerah
Singkawang, dengan menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu
adalah sebagai berikut:
Tahun
|
Penjualan
|
Y
|
|
2005
2006
2007
2008
2009
|
130.000
145.000
150.000
165.000
170.000
|
Hitunglah forecast penjualan dengan
metode trend least square!
Jawab:
Tahun
|
x
|
Penjualan
|
xy
|
x2
|
y
|
||||
2005
2006
2007
2008
2009
|
-2
-1
0
1
2
|
130.000
145.000
150.000
165.000
170.000
|
-260.000
-145.000
0
165.000
340.000
|
4
1
0
1
4
|
∑
|
0
|
760.000
|
100.000
|
10
|
II. ∑ y= n.a atau a = ∑ y/ n
a = 760.000/
5
a = 152.000
III. ∑ xy= b. ∑ x2 atau b = ∑
xy/ ∑ x2
b = 100.000/
10
b = 10.000
Y= 152.000 +
10.000x
Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2011 dapat
dihitung sebagai berikut:
2005
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( -2 ) =
|
132.000
|
2006
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( -1 ) =
|
142.000
|
2007
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( 0 ) =
|
152.000
|
2008
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( 1 ) =
|
162.000
|
2009
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( 2 ) =
|
172.000
|
2010
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( 3 ) =
|
182.000
|
2011
|
Y= 152.000
+ 10.000 ( 4 ) =
|
192.000
|
1.134.000
|
Adapun grafik yang dapat dibuat
adalah sebagai berikut:
E. Bentuk Anggaran Penjualan
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika
akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup rencana
tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat
(daerah) penjualan.
F. Beberapa Hal yang Perlu diperhatikan dalam
Penyusunan Anggaran Penjualan
- Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran
penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan dijual
serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh
penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu
masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.
- Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini
merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah pemasaran
yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan
anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan
tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta
memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini
akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang
sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak
geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota
tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran.
- Diskriminasi harga
Didalam
penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harga
yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada.
Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang
menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk
perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk
masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui
dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah
pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan
mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa
harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
- Potongan harga
Didalam
pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya potongan
harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau
pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan
harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan
ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak
potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan
persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan
pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam
anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan
pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu
pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut
dilengkapi dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran
ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang
langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.
- Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan.
Dengan mempertimbangkan kepada
beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjualan produk perusahaan dapat
disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan,
semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan
koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.
G. Tujuan dan Fungsi Anggaran Penjualan
Tujuan utama
dari anggaran penjualan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam
proses perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Fungsi dari
anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas
kegiatan perusahaan pada umumnya.
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan
mengarahkan setiap pelaksanaan divisi pemasaran.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi
manajemen.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anggaran penjualan (Sales Budget)
ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan
perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang
jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan
dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat
sedikitnya dua metode penaksiran, yang pertama metode trend moment dan yang
kedua adalah metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran
penjualan pada perusahaan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam
proses perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
B. SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan meningkatkan
banyak tentang anggaran penjualan.
Kami berharap semoga semua
perusahaan dagang maupun jasa untuk membuat anggaran penjualan yang baik sesuai
aturan yang berlaku.
Akhir kata kami ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Ahyari.
(1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatan kuantitatif. (Buku I).
Yogyakarta: BPFE.
Asri Sw.,
Marwan. (1982). Peramalan Penjualan. Yogyakarta: Penerbit Fakultas
Ekonomi UGM.
Munandar.
(1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE.
Ridwan
Iskandar Sudayat, SE: http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-penjualan.pdf
Dra.
Narumondang Bulan Siregar, MM: http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-narumondang.pdf
Syihab El Zahry: http://arie.ngeblogs.com/2010/01/04/anggaran-penjualan/
No comments:
Post a Comment