BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan
dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan perkembangan teknologi telah
membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini
terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia usaha baik perdagangan
maupun industri produk dan jasa serta adanya peningkatan tuntutan kosumen bukan
hanya sebatas produk atau barang yang dikonsumsinya tetapi juga peningkatan
mutu pelayanan/jasa akan produk tersebut.
Persaingan yang semakin ketat ini mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang ada secara optimal untuk dapat survive di dunia usaha yang cendrung mengalami perubahan dengan cepat. Persediaan akan barang merupakan salah satu sumber daya penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat ini mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang ada secara optimal untuk dapat survive di dunia usaha yang cendrung mengalami perubahan dengan cepat. Persediaan akan barang merupakan salah satu sumber daya penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Rumah Sakit
merupakan salah satu bentuk usaha jasa yang memberikan pelayanan kesehatan
dalam memenuhi hidup masyarakat, dimana rumah sakit pada zaman sekarang ini
buan lagi hanya bagaimana seseorang itu lekas sembuh. Perkembangan yang sangat
signifikan terhadap berjamurnya klinik-klinik dan rumah sakit, sehingga pihak
manajemen harus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada paasien bukan
hanya cara menyembuhkannya saja tetapi juga menerapkan bagaimana memberikan
fasilitas-fasilitas pendukung kepada pasien.
Karena itu penulis tertarik mengupas masalah Supporting Facilities (Fasilitas Penunjang) pada Rumah Sakit dengan tujuan meningkatkan layanan jasa kepada konsumen dalam hal ini pasien.
Karena itu penulis tertarik mengupas masalah Supporting Facilities (Fasilitas Penunjang) pada Rumah Sakit dengan tujuan meningkatkan layanan jasa kepada konsumen dalam hal ini pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Jasa
Globalisasi, teknologi dan inovasi terus berubah dan berjalan seiring
majunya zaman, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh persaingan,
perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya bertahan pada
produknya yang sekarang. Oleh karena itu, pengembangan produk baru merupakan
suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Pengembangan tersebut meliputi pembuatan produk yang baru atau
penyempurnaan dari produk yang sudah ada dengan memperhatikan keinginan dan
kebutuhan konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen (pelanggan) Secara umum terdapat 2 jenis bentuk
produk yang ditawarkan kepada para pelanggan. Pertama adalah produk manufaktur
(barang), merupakan produk yang sifatnya nyata, hadir secara fisik, dapat
dilihat dan disentuh. Kedua adalah produk berupa jasa, di mana jasa adalah
sebuah pelayanan yang ditujukan kepada pelanggan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan tersebut. Sifat dari jasa adalah kebalikan dari produk manufaktur,
tidak dapat dilihat bentuknya, tidak dapat disentuh, dan secara fisik tidak
dapat diketahui bentuknya, hanya dapat dirasakan apakah mampu memenuhi
keinginan pelanggan atau tidak.
Secara umum jasa merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan
(oleh satu pihak kepada pihak lain) yang pada dasarnya tidak berwujud serta
tidak menghasilkan kepemilikan. Kotler menyatakan bahwa jasa adalah berbagai
upaya yang dapat dilakukan oleh salah satu pihak dalam memberikan penawaran
pada pihak lain dalam wujud tidak kasat mata dan tidak mengakibatkan
kepemilikan atas sesuatu hal; produksinya bisa atau tidak bisa terikat pada
suatu produk secara fisik.
Jasa memegang peran penting dalam pertumbuhan perekonomian karena jasa
merupakan mata rantai dari semua sektor perekonomian; yang terlihat dari
pengelompokan jasa sebagai berikut:
Ø Business
Services
Ø Finance,
Banking, Consulting
Ø Trade
Services
Ø Retailing,
Repair, Maintenance
Ø Infrastucture
services
Ø Transportation,
Communication
Ø Personal
(Social) Services
Ø Health
care, Restaurants
Ø Public
Administratipn Services
Ø Education,
Government
B.
Karakteristik
jasa
Ada 4 karakteristik utama jasa,yaitu: tidak berwujud (intangibility),
tidak dapat dipisahkan (inseparability), bervariasi (variability), dan tidak
dapat disimpan (perishability) (Kotler, 2001). Selain itu karakter dari jasa
dapat digambarkan sebagai berikut :
ü Produk
jasa tidak berdiri sendiri, bisa terkait dengan barang (goods and service mix)
ü Jasa
Murni: Medis, Akuntan, Pengacara, Konsultan dan Asuransi
ü Jasa
dilengkapi barang seperti; Angkutan Udara & cargo, Hotel dan lain-lain
ü Sifat
khusus dari jasa adalah dimana jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari
mutu / kualitas yang menyediakan jasa itu sendiri sehingga harus diberikan
perhatian atau penekanan khusus terhadap personal yang menawarkan jasa
Sifat Dasar
Sektor Jasa Karakter jasa yang perlu kita ketahui antara lain :
ü Bersifat
tidak burwujud / maya (intangible) sehingga penjual harus mampu menjelaskan
kepada pembeli melalui alat,informasi dan penampilan
ü Produk
jasa tidak standar atau sulit dibakukan karena situasi dan pembeli ikut
menentukan
ü Pengukuran
efektivitas pelayanan bersifat subjectif
ü Dibeli
dan dikonsumsi pada saat yang sama atau tidak dapat disimpan
ü Terdapat
hubungan yang erat antara jasa yang ditawarkan dengan orang atau lembaga yang
menawarkan jasa
ü Pilihan
dipengaruhi emosi
ü Berkaitan
dengan keterampilan sehingga tidak bisa diproduksi secara massal
ü Usaha
jasa sangat mementingkan unsur manusia
ü Distribusi
langsung dari penawar kepada pembeli
ü Jasa
tidak dapat disimpan sedangkan pada sisi lain permintaan tidak stabil
C. Fasilitas Penunjang
Fasilitas
penunjang merupakan sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat
ditawarkan kepada konsumen. Misalnya, bangunan dan lapangan parkir suatu rumah
sakit merupakan fasilitas penunjang. Pada perusahaan jasa penerbangan, yang
menjadi fasilitas penunjang adalah pesawat terbang dan pada jasa pusat olah
raga golf adalah lapangan golf.
C.1 Servicescapes
Servicescape
adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh booming dan Bitner untuk menekankan
dampak lingkungan fisik di mana suatu proses pelayanan berlangsung. Jika Anda
mencoba untuk menggambarkan perbedaan pelanggan ditemui ketika memasuki cabang
mengatakan seperti McDonald’s dibandingkan dengan restoran keluarga kecil,
konsep servicescapes mungkin terbukti bermanfaat. Booming dan Bitner menetapkan
servicescape sebagai “lingkungan di mana layanan ini berkumpul dan di mana
penjual dan pelanggan berinteraksi, dikombinasikan dengan komoditas nyata bahwa
kinerja atau memfasilitasi komunikasi layanan” Servicescape mungkin bisa disamakan
dengan ‘pemandangan’. Hal ini termasuk fasilitas eksterior (lanskap, desain
eksterior, signage, parkir, sekitar lingkungan) dan fasilitas interior
(interior desain & dekorasi, peralatan, signage, tata letak, kualitas
udara, suhu dan suasana). Servicescape bersama dengan bukti fisik lainnya
seperti kartu nama, alat tulis, laporan penagihan, laporan, karyawan gaun,
seragam, brosur, halaman web dan bentuk servicescape virtual yang ‘Bukti fisik’
dalam pemasaran jasa.
Servicescape tidak didefinisikan seperti di atas. Definisi di atas adalah definisi untuk bukti fisik. bukti fisik terdiri dari servicescape dikombinasikan dengan unsur-unsur yang nyata, jadi servicescape merupakan bagian dari bukti fisik.
Merancang lingkungan fisik untuk Mempengaruhi Perilaku Karyawan dan Pelanggan
Servicescape tidak didefinisikan seperti di atas. Definisi di atas adalah definisi untuk bukti fisik. bukti fisik terdiri dari servicescape dikombinasikan dengan unsur-unsur yang nyata, jadi servicescape merupakan bagian dari bukti fisik.
Merancang lingkungan fisik untuk Mempengaruhi Perilaku Karyawan dan Pelanggan
Ø Kondisi
Ambient: latar belakang karakteristik seperti tingkat kebisingan, musik,
pencahayaan, suhu, dan aroma.
Ø Penataan
Ruang dan Fungsi: Bagian penerimaan tamu, sirkulasi jalan karyawan dan
pelanggan, dan titik fokus.
Ø Tanda,
Simbol, dan Benda: seleksi, orientasi, lokasi, dan ukuran objek.
C.2 Desain Fasilitas
Ø Sifat
dan Tujuan Organisasi Jasa
Ø Ketersediaan
Lahan dan Persyaratan Space
Ø Fleksibilitas
Ø Keamanan
Ø Faktor
Estetika
Ø Komunitas
dan Lingkungan
D. Proses Analisis
Sebuah
operasi terdiri dari proses yang dirancang untuk menambah nilai dengan mengubah
input menjadi output berguna. Mungkin masukan bahan, tenaga kerja, energi, dan
peralatan modal. Keluaran dapat berupa produk fisik (mungkin digunakan sebagai
masukan kepada proses lain) atau layanan. Proses dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap kinerja bisnis, dan peningkatan proses dapat meningkatkan
daya saing perusahaan. Langkah pertama untuk meningkatkan proses adalah dengan
menganalisis itu untuk memahami kegiatan, hubungan mereka, dan nilai-nilai
metrik yang relevan. Proses analisis umumnya melibatkan tugas-tugas berikut:
Ø Tentukan
batas-batas proses yang menandai entry point dari masukan proses dan exit point
dari output proses.
Ø Buatlah
diagram alir proses yang menggambarkan aktivitas berbagai proses dan hubungan
mereka.
Ø Tentukan
kapasitas setiap langkah dalam proses. Hitung langkah-langkah lain yang
menarik.
Ø Identifikasi
bottleneck, yaitu langkah memiliki kapasitas terendah.
Ø keterbatasan
Evaluasi lebih lanjut untuk mengukur dampak dari kemacetan.
Ø Gunakan
analisis untuk membuat keputusan operasi dan meningkatkan proses.
JENIS PROSES JASA DENGAN TANTANGANNYA
Jenis Layanan
Proses Contoh Jasa Karakteristik Tantangan Manajemen
Kontinu (Continuous)
Kontinu (Continuous)
ü Aliran
(Flow)
ü Batch
ü Job
Shop
ü Proyek
Elektrik utility
ü Kafetaria
ü Perusahaan
penerbangan
ü Rumah
Sakit
ü Konsultasi
Pengiriman terputus
ü Urutan
operasi tetap
ü Kelompok
pelanggan diperlakukan secara simultan
ü Banyak
departemen khusus
ü Ada
suatu keterlibatan Memelihara dan perencanaan kapasitas
ü Mengatur
staf untuk menuntut fluktuasi
ü Harga
aset rusak (persediaan kursi)
ü Menyeimbangkan
pemanfaatan dan penjadwalan pasien
ü Staf
dan penjadwalan
Proses Flow Diagram
Batas-batas
proses didefinisikan oleh titik masuk dan keluar dari input dan output dari
proses tersebut. Setelah batas didefinisikan, diagram alir proses (atau proses
flowchart) adalah alat yang berharga untuk memahami proses dengan menggunakan
elemen grafis untuk mewakili tugas, arus, dan penyimpanan. Berikut ini adalah
diagram alir untuk proses yang sederhana memiliki tiga kegiatan sekuensial:
Simbol dalam
diagram aliran proses didefinisikan sebagai berikut:
Empat persegi panjang: merupakan tugas. (OPERATION) Panah: merupakan arus. Arus termasuk aliran material dan aliran informasi. Arus informasi dapat mencakup pesanan produksi dan petunjuk. Aliran informasi dapat mengambil bentuk secarik kertas yang mengikuti materi, atau mungkin diarahkan secara terpisah, mungkin di depan material untuk mempersiapkan peralatan. Aliran material biasanya diwakili oleh garis solid dan arus informasi oleh garis putus-putus. (FLOW) Segitiga terbalik: merupakan penyimpanan (inventory). Penyimpanan sampah biasa digunakan untuk mewakili persediaan bahan baku, barang dalam proses, persediaan dan persediaan barang jadi. (WAIT).
Diamond : keputusan (DECISION)
Empat persegi panjang: merupakan tugas. (OPERATION) Panah: merupakan arus. Arus termasuk aliran material dan aliran informasi. Arus informasi dapat mencakup pesanan produksi dan petunjuk. Aliran informasi dapat mengambil bentuk secarik kertas yang mengikuti materi, atau mungkin diarahkan secara terpisah, mungkin di depan material untuk mempersiapkan peralatan. Aliran material biasanya diwakili oleh garis solid dan arus informasi oleh garis putus-putus. (FLOW) Segitiga terbalik: merupakan penyimpanan (inventory). Penyimpanan sampah biasa digunakan untuk mewakili persediaan bahan baku, barang dalam proses, persediaan dan persediaan barang jadi. (WAIT).
Diamond : keputusan (DECISION)
Tata Letak/Layout
Tata letak
(layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak memiliki berbagai implikasi
strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan keluarga dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta mutu kehidupan kerja.
Tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mempertimbangkan berbagai faktor yaitu:
Tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mempertimbangkan berbagai faktor yaitu:
1) Pemanfaatan
yang lebih besar atas ruangan, peralatan, dan manusia.
2) Arus
informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik. Keputusan tata letak sering
kali berada pada persoalan yang sangat kompleks sehingga usaha pencairan
pemecahan masalah yang
3) Peningkatan
moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.
4) Lebih
memudahkan konsumen.
5) Flexibel
Tujuan Layout
adalah mengatur areal kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis
untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga dapat meningkatkan moral
kerja yang baik dari operator. Pengaturan Layout memberikan manfaat dalam
sistem produksi, antara lain: Menaikan output Produksi Mengurangi waktu Tunggu
Mengurangi proses perpindahan barang Menghemat penggunaan area Peningkatan daya
guna pemakaian mesin, peralatan, TK & Fasilitas Produksi Mengurangi Kemacetan
dan Kesimpangsiuran Memperbaiki moral dan kepuasan kerja Prinsip-Prinsip Dasar
Dalam Rancanagan Tata Letak (Layout) Yaitu:
1) Integrasi
secara menyeluruh atas semua faktor yang mempengaruhi faktor produksi
2) Jarak
pindah barang diupayakan seminimal mungkin
3) Aliran
kerja berlangsung secara normal
4) Semua
area dimanafaatkan secara efektif & Efesien
5) Kepuasan
kerja dan rasa aman pekerja dijaga sebaik-baiknya.
6) Pengaturan
tata letak harus fleksibel.
Langka-Langkah merancang Layout,
yaitu:
1)
Analisis Produk yaitu menganalisis jenis dan jumlah
produk yang harus dibuat.
2)
Analisis Proses adalah menganalisis jenis dan urutan
proses pengerjaan produk.
3)
Analisis Jenis & jumlah mesin/peralatan seta luas
area yang dibutuhkan.
4)
Rancangan layout mesin dan departemen
5)
Menetapkan prosedur atau metode pengaturan layout (Tipe
Layout), meliputi : Layout dengan posisi tetap Layout berorientasi pada proses
Layout perkantoran Ritel layout Lay out Gudang Layout berorientasi produk.
Keputusan
mengenai tata letak mencakup penempatan yang terbaik dari mesinmesin (dalam
setting produksi), kantor, dan meja-meja (dalam setting kantor), atau pusat
pelayanan (dalam setting semacam rumah sakit atau departemen store). Tata letak
yang efektif mendukung arus bahan baku, manusia dan informasi, dalam dan di
antara wilayah.
Tujuan
manajemen adalah untuk mengatur sistem tersebut (tata letak) sedemikian rupa
supaya sistem mampu beroperasi dengan efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tata letak ini, ada berbagai pendekatan yang telah
dikembangkan.
Ada 6
Pendekatan layout (Tipe Layout),Yaitu: Layout dengan posisi tetap (Fixed
Position Layout), biasanya untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas
seperti pembuatan jalan layang atau gedung Layout berorientasi pada proses
(Prosses Oriented Layout), adalah sebuah layout yang berkaitan dengan volume
produksi rendah & variasi tinggi “Job Shop” Layout perkantoran (Office
Layout) bagaimana menempatkan tenaga kerja peralatan kantor dan ruang kantor
yang melancarkan arus informasi Layout Usaha Eceran (Relatilk Layout)
menempatkan rak dan pemberian tanggapan atas prilaku konsumen Layout Gudang
(Warehouse Layout), mengefesienkan ruang penyimpanan. Layout berorientasi
produk (Product Oriented Layout), Pemanfataan tenaga kerja dan Mesin yang terbaik
dalam proses produksi. Dari keenam strategi tata letak ini, hanya beberapa saja
yang melalui analisis matematika yang ekstensif. Tata letak dan desain
fasilitas fisik juga mengandung nilai seni, di samping nilai ilmiah.
BAB III
ANALISIS KOMPARATIF
ANALISIS KOMPARATIF
Rumah Sakit
merupakan jenis usaha layanan jasa yang bergerak dalam bidang kesehatan. Untuk
menilai dan atau mengukur suatu kualitas jasa perlu pemahaman mengenai dimensi
kualitas jasa. Menurut Van Looy suatu model dimensi kualita jasa yang ideal harus
memenuhi beberapa syarat antara lain seperti :
1) Dimensi
harus bersifat satuan yang komprehensif, artinya dapat menjelaskan
karakteristik secara menyeluruh mengenai persepsi terhadap kualitas karena
adanya perbedaan dari dimensi-dimensi yang diusulkan.
2) Model
juga harus bersifat universal, artinya masing-masing dimensi harus bersifat
umum dan valid untuk berbagai spektrum bidang jasa.
3) Masing-masing
dimensi yang diajukan haruslah bersifat bebas
4) Sebaiknya
jumlah dimensi dibatasi (limited) Untuk mendapatkan bagaimana penerapan
dimensi-dimensi diatas pada layanan kesehatan di rumah sakit, dapat dijelaskan
dibawah ini :
a) Kehandalan
(Reliability) : janji ditepati sesuai jadwal, diagnosisnya terbukti akurat
b) Daya
tanggap (Responsiveness) : dapat diakses, tidak lama menunggu, bersedia
mendengarkan keluh kesah pasien
c) Empat
(assurance) : pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, reputasi dokter maupun
tenaga medis lainnya
d) Empati
(Empathy) : Mengenal pasien dengan baik, mengingat masalah (penyakit, keluhan,
dan lain-lain) sebelumnya pendengar yang baik, sabar
e) Produk-produk
fisik (Tangible) : Ruang tunggu, ruang operasi, peralatan, informasi secara
tertulis dan jelas.
Mari kita kaji karakteristik
operasi Jasa.
a) Terdapat
Kontak Langsung dengan Customer. Apakah anda pernah mengadakan kontak dengan
produsen mobil atau kulkas? Mungkin tidak karena anda membelinya melalui
dealer. Berbeda dengan operasi jasa. Contohnya adalah Anda sebagai mahasiswa
merupakan konsumen dari pendidikan di perguruan tinggi yang turut
berpartisipasi dalam operasi jasa. Anda hadir dalam kuliah, belajar, ujian,
mendapatkan nilai dan akhirnya anda mendapat gelar.
b) Adanya
partisipasi konsumen dalam operasi jasa. Aspek penting operasi jasa adalah
keterlibatan customer. Contohnya, keberhasilan suatu studi mahasiswa akan
tergantung dari usaha mahasiswa. Diagnosis dokter yang tepat akan sangat
tergantung dari informasi yang disampaikan oleh pasien.
c) Jasa
sifatnya tidak tahan lama. Jasa tidak dapat disimpan. Dokter atau dokter gigi
akan menghandle pasiennya hanya selama jam praktek. Sifat yang tidak tahan lama
dan tidak dapat disimpan akan menjadi masalah ketika permintaan jasa sangat
banyak atau sangat kurang. Cara mengatasinya adalah dengan cara : Pertama,
menerapkan sistim reservasi, pembuatan janji atau memberikan potongan harga
pada waktu-waktu tertentu. Kedua, persoalan kapasitas dapat diatur dengan
menggunakan tenaga paruh waktu selama jam-jam sibuk atau menjadwalkan karyawan
sesuai permintaan. Ketiga, dengan memaksa customer untuk menunggu
d) Pemilihan
tempat usaha ditentukan oleh lokasi konsumen. Mengingat organisasi jasa
memiliki kontak langsung dengan konsumen, maka lokasi usaha harus dekat dengan
konsumen. Baik bagi usaha jasa yang didatangi oleh konsumen, seperti bank,
bioskop, dll maupun usaha jasa yang mendatangi konsumen, seperti jasa pemadam
kebakaran, ambulan, dll.
e) Padat
karya. Karyawan bagi usaha jasa merupakan sumber daya yang sangat penting.
Kinerja karyawan dalam berhubungan dengan konsumen sangat mempengaruhi kualitas
layanan yang diberikan. Masalah pada operasi jasa adalah bagaimana menjaga
karyawan agar tetap trampil dan terdidik, masalah menjaga moral karyawan
f) Output
tidak standar / variable. Output layanan disesuiakan dengan kebutuhan individu
customer. Jasa yang dihasilkan bervariasi karena yang diinginkan customer juga
berbeda-beda. Contohnya adalah : barber shop, klub kesehatan dll
g) Output
tidak berwujud.
h) Sulit
mengukur produktivitas jasa. Cara yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan indek yang mengukur beberapa aspek produktivitas dan mengevaluasi
perubahan indek antar waktu. Pengukuran produktivitas sangat penting untuk
mengetahui kualitas jasa. Kualitas yang rendah mengharuskan untuk mengulangi
pelayanan yang berarti produktivitas menjadi rendah.
Oleh karena
itu sebuah rumah sakit dalam hal memberikan layanan jasa kepada pasien bukan
hanya dalam bentuk tindakan langsung dari pelayan jasa dokter atau perawatnya
saja. Tetapi secara tidak langsung Fasilitas Penunjang juga sangat mempengaruhi
tingkat pelayanan. Fasilitas penunjang ini merupakan salah satu paket jasa
(service package) Fasilitas penunjang merupakan sumber daya fisik yang harus
ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Misalnya, bangunan dan
lapangan parkir suatu rumah sakit merupakan fasilitas penunjang. Pada perusahaan
jasa penerbangan, yang menjadi fasilitas penunjang adalah pesawat terbang dan
pada jasa pusat olah raga golf adalah lapangan golf.
Kriteria yang sering digunakan konsumen untuk menilai karakteristik ini adalah kesesuaian arsitektural (architectural appriateness), dekorasi interior, tata letak fasilitas dan peralatan pendukung yang dimiliki perusahaan, suasana yang tenang dan keleluasaan menggunakannya Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak memiliki berbagai implikasi strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan keluarga dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta mutu kehidupan kerja.
Kriteria yang sering digunakan konsumen untuk menilai karakteristik ini adalah kesesuaian arsitektural (architectural appriateness), dekorasi interior, tata letak fasilitas dan peralatan pendukung yang dimiliki perusahaan, suasana yang tenang dan keleluasaan menggunakannya Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak memiliki berbagai implikasi strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan keluarga dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta mutu kehidupan kerja.
Tujuan Layout
adalah mengatur areal kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis
untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga dapat meningkatkan moral
kerja yang baik dari operator. Pengaturan Layout memberikan manfaat dalam
sistem produksi, antara lain: Menaikan output Produksi Mengurangi waktu Tunggu
Mengurangi proses perpindahan barang Menghemat penggunaan area Peningkatan daya
guna pemakaian mesin, peralatan, TK & Fasilitas Produksi Mengurangi
Kemacetan dan Kesimpangsiuran Memperbaiki moral dan kepuasan kerja
Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Rancanagan Tata Letak (Layout) Yaitu:
1)
Integrasi secara menyeluruh atas semua faktor yang
mempengaruhi faktor produksi
2)
Jarak pindah barang diupayakan seminimal mungkin
3)
Aliran kerja berlangsung secara normal
4)
Semua area dimanafaatkan secara efektif & Efesien
5)
Kepuasan kerja dan rasa aman pekerja dijaga
sebaik-baiknya.
6)
Pengaturan tata letak harus fleksibel.
Langka-Langkah merancang Layout,
yaitu:
1)
Analisis Produk yaitu menganalisis jenis dan jumlah
produk yang harus dibuat.
2)
Analisis Proses adalah menganalisis jenis dan urutan
proses pengerjaan produk.
3)
Analisis Jenis & jumlah mesin/peralatan seta luas
area yang dibutuhkan.
4)
Rancangan layout mesin dan departemen
5)
Menetapkan prosedur atau metode pengaturan layout (Tipe
Layout), meliputi : Layout dengan posisi tetap Layout berorientasi pada proses
Layout perkantoran Ritel layout Lay out Gudang Layout berorientasi produk.
Keputusan
mengenai tata letak mencakup penempatan yang terbaik dari mesinmesin (dalam
setting produksi), kantor, dan meja-meja (dalam setting kantor), atau pusat
pelayanan (dalam setting semacam rumah sakit atau departemen store). Tata letak
yang efektif mendukung arus bahan baku, manusia dan informasi, dalam dan di
antara wilayah.
Tujuan
manajemen adalah untuk mengatur sistem tersebut (tata letak) sedemikian rupa
supaya sistem mampu beroperasi dengan efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tata letak ini, ada berbagai pendekatan yang telah
dikembangkan.
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis komparasi yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan:
1) Fasilitas
penunjang merupakan sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat
ditawarkan kepada konsumen. Misalnya: bangunan, ruang operasi dan lapangan
parkir
2) Keputusan
mengenai tata letak mencakup penempatan yang terbaik dalam setting semacam
rumah sakit. Tata letak yang efektif mendukung arus bahan baku, manusia dan
informasi, dalam dan di antara wilayah.
Rumah Sakit
Umum seharusnya belajar dan membenahi diri pada rumah sakit swasta yang ada
tentang fasilitias pengdukung dan tata letaknya agar pasien memiliki rasa
kepuasan untuk menuju manusia yang sehat.
No comments:
Post a Comment