1.1
Penjualan 2011 = Rp 9.600.000.000
Penjualan
2012 = Rp 9.600.000.000 + (9.600.000.000 x 45%)
= Rp 9.600.000.000 + 4.320.000.000
= Rp 13.920.000.000
a) Jumlah penjualan yang dicapai 60%
= Rp
13.920.000.000 x 60%
= Rp
8.352.000.000
Dengan memakai diskon 5%
= Rp
8.352.000.000 – ( Rp 8.352.000.000 x 5% )
= Rp
8.352.000.000 – Rp 417.600.000
= Rp
7.934.400.000
b) Jumlah penjualan yang di capai 40%
= Rp
13.920.000.000 x 40%
= Rp
5.568.000.000
Piutan total 2012 = Rp 7.934.400.000 +
Rp 5.568.000.000
= Rp 13.502.400.000
1.2
Di investasikan ke piutang sebesar Rp 13.502.400.000
1.3
Jumlah penjualan yang dicapai 60% dengan memakai
diskon 15%
= Rp
8.352.000.000 – ( Rp 8.352.000.000 x 15% )
= Rp
8.352.000.000 – 1.252.800.000
= Rp
7.099.200.000
Total
penjualan dengan syarat suku bunga 15%
= Rp
7.099.200.000 + Rp 5.568.000.000
= Rp 12.667.200.000
Jadi jika
menggunakan suku bunga 15% opportunity
cost-nya adalah
OC =
penjualan kotot 2012 – penjualan dengan syarat suku bunga 15%
= Rp 13.920.000.000 – Rp 12.667.200.000
= Rp 1.252.800.000
1.4
( penjualan tahun 2012 – penjualan tahun 2011 ) –
potongan penjualan 5%
= ( Rp
13.920.000.000 – Rp 9.600.000.000) – Rp 417.600.000
= Rp
4.320.000.000 – Rp 417.6000.000
= Rp
3.902.400.000 ( laba )
Jadi
strategi penjualan kredit yang digunakan perusahaan menguntungkan dengan
diperolehnya laba yang meningkat dari tahun sebelumnya.
2.1 a) Kualitatif
Tahun 2010 (Rp) 2011 (Rp)
Total
aktiva lancar 2.861.656.030 5.404.410.429
Total
hutang lancar 270.735.750 2.702.772.245
Modal
kerja 2.590.920.280 2.701.638.184
b)
Fungsional
Tahun 2010 (Rp) 2011 (Rp)
Kas 846.606.400 745.779.506
Piutang
dagang 446.414.550 786.700.725
Persediaan
barang jadi 453.897.679 1.120.618.924
Persediaan
bahan baku 543.240.061 2.107.259.211
Persediaan
barang dalam proses - -
Persediaan
cukai dan PPN 511.497.340 554.052.063
Total
aktiva lancar 2.801.656.030 5.314.410.429
Tahun
2010
(Rp) 2011 (Rp)
Penyusutan
bangunan 38.620.833 173.358.333
Penyusutan
kendaraan 84.036.458 170.640.625
Penyusutan
mesin 45.584.896 85.262.500
Penyusutan
peralatan 4.500.000 17.923.583
Total
penyusutan 172.742.187 447.185.041
Total
modal kerja
Tahun
2010
(Rp) 2011 (Rp)
2.974.398.217 5.761.595.470
2.2 Perputaran Modal :
Ø Perputaran
piutang
= penjualan
/ rata – rata piutang
= 89.818.079
/ 839.764.913
= 0.1
Ø Perputaran
persediaan barang jadi
= penjualan
/ rata – rata persediaan barang jadi
= 89.818.079
/ 787.258.302
= 0.11
Ø Perputaran
persediaan barang
= penjualan
/ rata – rata persediaan barang
= 89.818.079
/ 1.325.249.636
= 0.07
Modal
terikat :
Ø Piutang
= 360 / 0.1
= 3.600
Ø Persediaan
barang jadi
= 360 / 0.11
= 3.272,7
Ø Persediaan
bahan
= 360 / 0.07
= 5.143
2.3 Setelah dihitung menggunakan metode
kualitatif dan metode fungsional, metode kerja tahun 2011 lebih besar dibanding
tahun 2010, jadi tahun 2011 kondisi keuangan PT. Merpati lebih baik.
3.1 Rate Of Return (ROR) PT. X
ROR
(hutang bank)
=
laba bersih / hutang bank
=
2.200.000.000 / 12.000.000.000
= 18%
ROR
(saham)
=
laba bersih / saham
= 2.200.000.000
/ 15.000.000.000
=
14,6% = 15%
3.2 ROR (hutang bank) lebih besar daro
ROR (saham) yang dapat diartikan pihak kreditur akan lebih diuntungkan daripada
pemegang saham karena pelunasan hutang bank akan lebih cepat daripada
pengembalian modal kepada pemegang saham, tetapi deviden perusahaan harus lebih
besar daripada biaya bunga yang artinya hutang perusahaan harus lebih kecil
dari jumlah saham yang dimiliki dari modal sendiri atau investor.
3.3 Agar perusahaan tidak mengalami
kekurangan modal yang akan digunakan untuk operasional perusahaan, sehingga
perusahaan tidak pailit dan tetap likuid.
4.1 Faktor yang mempengaruhi besarnya
penyusutan aktiva
1. Harga Perolehan (Acquisition Cost)
Harga
Perolehan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan.
2. Nilai Residu (Salvage Value)
Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva
tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva. Nilai
residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu
karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di jadikan
besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan, alangkah
bagusnya jika di daur ulang.
3. Umur
Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)
Sebagian besar, aktiva tetap
memiliki 2 jenis umur, yaitu :
Umur fisik : Umur yang dikaitkan dengan
kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fisik
apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin
sudah menurun fungsinya).
Umur Fungsional : Umur yang dikaitkan dengan
kontribusi aktiva tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih
memiliki umur fungsional apabila aktiva tersebut masih memberikan kontribusi
bagi perusahaan. Walaupun secara fisik suatu aktiva masih dalam kondisi sangat
baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur fungsional. Bisa saja aktiva
tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model atas produk yang
dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau peralatan yang
dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aktiva tersebut sudah tidak
sesuai dengan jaman (not fashionable), kondisi ini biasanya terjadi pada jenis
aktiva yang bersifat dekoratif (misalnya : furniture/mebeler, hiasan dinding,
dsb).
Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah
umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.
4. Pola
Penggunaan Aktiva
Pola penggunaan aktiva berpengaruh terhadap tingkat ke-arus-an aktiva, yang
mana untuk mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode penyusutan
yang paling sesuai.
4.2 Mengapa penyusutan menjadi salah satu
sumber kas
Karena Depresiasi atau Penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis
jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan
depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak
suatu perusahaan.
5. Pertama, manajer
memiliki kesempatan untuk menggunakan teknik-teknik atau metode-metode akuntansi
(accounting techniques or methods) bilamana penggunaan tersebut akan dapat mempengaruhi
kinerja keuangan (accounting performance) perusahaan. Pemilihan teknik-teknik
akuntansi, apakah yang dapat menurunkan atau menaikkan laba (decreasing or
increasing income), sangat tergantung kepada alasan atau motivasi para
penanggung jawab pembuat laporan keuangan.
Kedua, biaya-biaya kontrak dan pengawasan (contract and monitoring costs)
merupakan salah satu sarana yang dapat dijadikan sebagai pengendali atas
munculnya hasrat manajer untuk menggunakan teknik atau metode akuntansi yang
dapat mempengaruhi kinerja (performance) keuangan perusahaan. Biaya kontrak
atau pengawasan yang mengikat akan dapat “membatasi” gerak manajer. Artinya, fleksibilitas
manajer menjadi terbatas dengan adanya aturan yang ketat terhadap hal-hal yang
dapat mempengaruhi kinerja keuangan yang mana dalam banyak hal manajer lebih
memiliki kewenangan dalam proses penyiapan dan penyusunan laporan keuangan.
Ketiga, bukti empiris secara umum mendukung pendapat yang menyatakan bahwa
pemilihan suatu metode akuntansi tertentu oleh manajer sangat erat kaitannya
dengan insentif atau dorongan yang dimiliki oleh manajer baik yang menyebabkan
laba berubah naik atau turun. Artinya, penggunaan suatu metode akuntansi
merupakan cermin langsung dari sampai sejauh mana manajer menyikapi laba
akuntansi sebagai sesuatu yang penting untuk dikendalikan.
6.1 Peran manajer dalam mengelola
keuangan perusahaan
Manajer keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil
suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan
perusahaan (pendanaan).
Beberapa
tugas pokok manajer keuangan antara lain meliputi :
·
Pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan
pendanaan
·
Perencanaan dan pengendalian penggunaan dana dalam investasi
dan pembiayaan kegiatan usaha
·
Pembagian dividen kepada pemilik perusahaan dan
pembayaran kembali hutang kepada para kreditur
·
Pengoptimalan sumber daya (aset) yang dimiliki
perusahaan
·
Dan juga salah satu tugas pokok manajer keuangan
adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan
Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, manajer
keuangan harus dapat melakukan fungsi-fungsi dari seorang manajer keuangan
antara lain meliputi:
1) Bagaimana
memperoleh dana (raising of fund)
Untuk melakukan kegiatan perusahaan
manajer keuangan harus dapat menentukan jumlah dana yang tersedia dan dapat
menentukan darimana sumber dana itu diperoleh. Untuk dapat melaksanakan
kegiatan-kegiatan perusahaan maka sumber dana dapat diperoleh dari dua sumber
yaitu dari dalam perusahaan sendiri (sumber dana intern) dan dari luar
perusahaan (sumber dana extern).
Dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah dana
yang berbentuk atau dihasilkan sendiri dari dalam perusahaan, yang terdiri dari
berbagai jenis antara lain: keuntungan yang ditahan, penyusutan, saham pemilik
dan lain-lain.
Sedangkan dan yang berasal dari luar
perusahaan terdiri atas dua golongan yaitu: sumber dana jangka pendek dan
sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek dapat diperoleh dari
kredit dagang, kredit bank, surat berharga, dll. Sedangkan sumber dana jangka
panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain: pinjaman obligasi dan
pinjaman hipotik.
2) Bagaimana
menggunakan dana (use of fund)
Dana adalah suatu alat bagi
perusahaan dalam melaksanakan kagiatan sehari-hari. Perusahaan yang kekurangan
dana tentu akan sulit berkembang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan perusahaan, sebaiknya manajer keuangan harus dapat merencanakan
penggunaan dana dengan sebaik-baiknya.
Dana dapat diinvestasikan dalam
bentuk aktiva tetap maupun aktiva lancar. Perusahaan yang melakukan investasi
dalam aktiva tetap mengharapkan kembali dana yang telah ditanamkan dalam aktiva
tersebut dalam jangka waktu lebih satu tahun, sedangkan dana dalam aktiva lancar,
diharapkan kembali dalam jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun. Didalam
penggunaan dana dalam suatu perusahaan, manajer keuangan harus mamperhatikan
penggunaan dan tersebut dan dari mana sumber dana diperoleh. Apabila suatu
perusahaan hendak menggunakan dana dalam aktiva tetap, maka perusahaan akan
memilih sumber dana jangka panjang. Sedangkan sebaliknya apabila dana
diinvestasikan dalam aktiva lancar maka perusahaan akan memilih sumber dana
jangak pendek.
Manajer keuangan yang tidak dapat
menjalani fungsinya dengan baik maka akan berakibat buruk pada pengelolaan
fungsi keuangan perusahaan sehingga seringkali perusahaan tidak memiliki dana
ketika dibutuhkan sehingga perusahaan harus mencari pinjaman seperti pinjaman
jangka pendek ke bank dengan tingkat interest yang tinggi. Hal ini justru
menambah biaya bagi perusahaan, yang akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan
keuangan dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan
harus memiliki pemahaman pengelolaan keuangan yang baik, mengelola proses
administrasi keluar masuk dana serta perencanaan, pengendalian dan
pelaporannya. Hal ini dimaksudkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan
sebaik-baiknya.
6.2 Hubungan antara informasi akuntansi
dengan manajemen keuangan
Keuangan
adalah bidang yang sangat dinamis serta luas. Keuangan langsung mempengaruhi
sisi kehidupan setiap orang dan setiap perusahaan. Secara umum,keuangan dapat
didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam mengelola uang. Dalam beberapa
buku, manajemen keuangan disebut sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan
tugas – tugas manajer keuangan dalam perusahaan bisnis atau organisasi bisnis.
Manajemen keuangan secara aktif dalam mengelola keuangan pada berbagai jenis
usaha atau bisnis, baik dengan perusahaan keuangan atau non-keuangan, swasta
atau publik, perusahaan besar atau kecil, bahkan perusahaan yang mencari
keuntungan maupun non-profit. Akuntansi mempunyai perbedaan yang mendasar
dengan manajemen keuangan. Peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam
pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan akhir – akhir ini sangat diperlukan
oleh para pengusaha,terutama sekali membantu pihak manajemen dalam melaksanakan
fungsi – fungsinya yaitu sebagai perencanaan dan pengendalian. Dengan
penjelasan tersebut dapatdiketahui bahwasanya akuntansi yang merupakan
pembukuan dijadikan sebagai alat pembantu bagi manajemen keuangan dalam
pengelolaan dana yang lebih mengarah kepada pengambilan keputusan investasi dan
pengambilan keputusan – keputusan lainnya yang tentunya banyak membutuhkan
informasi akuntansi didalam pengambilan keputusan tersebut.
Perkembangan
ekonomi yang akhir – akhir ini sangat pesat dan cenderung mengalami berbagai
macam fluktuasi yang cukup tajam menyebabkan fungsi akuntansi dalam memberikan
informasi keuangan sangat meningkat, seperti halnya di Indonesia dimana telah
diadakannya deregulasi pada perbankan, dibukanya pasar modal, serta telah
diterbitkannya Undang – Undang Perpajakan yang baru, telah menuntut akuntansi
untuk berperan lebih aktif lagi dalam memberikan informasi mengenai keuangan
suatu perusahaan atau organisasi bisnis.
Dengan
informasi akuntansi yang akurat dan tepat guna, manajemen keuangan dapat
menggunakan informasi keuangan dari akuntansi tersebut dengan optimal, seperti
besar kecilnya dana yang harus diperoleh oleh manajer keuangan tentu saja harus
disesuaikan dengan kebutuhan untuk operasi perusahaan yang bersangkutan. Penggunaan
dana operasi perusahaan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan yang
sangat bermacam – macam. Namun, apabila dilihat berdasarkan dimensi waktunya,
maka penggunaan dana tersebut dapat untuk modal kerja yang merupakan investasi
jangka pendek dan dapat pula berupa investasi modal yang merupakan investasi
jangka panjang.
Manajer
keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yan telah
dilakukannya. Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase laba misalnya,
dari laba tersebut seberapa besar persentase yang dialokasikan sebagai deviden
tunai kepada pemegang saham, stabilitas pembayaran deviden, pembagian saham
deviden dan pembelian kembali saham. Keputusan – keputusan tersebut harus diambil
dalam rangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimalkan
nilai perusahaan.
Akuntansi
merupakan pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastianmengenai informasi
yang akan membantu manajer dan mengambil keputusan lainnya untuk mengambil
keputusan alokasi sumber daya. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap
fungsi – fungsi dari keuangan. Manajemen keuangan digunakan oleh berbagai macam
organisasi atau perusahaan untuk mengatur keuangan – keuangan mereka.
Keterkaitan antara akuntansi dan manajemen keuangan terletak dalam berbagai
bentuk. Salah satu hal yang berkaitan adalah akuntansi merupakan pengukuran,
penjabaran dan merupakan pemberi kepastian informasi akan keuangan yang akan
membantu untuk mengatur keuangan suatu organisasi atau perusahaan oleh manajer
keuangan.
Akuntansi
sangatlah membantu dalam penyusunan dan perencanaan keuangan, melihat masih
banyaknya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi sehingga
dengan adanya akuntansi segala transaksi tersebut dibentuk sedemikian rupa hingga
memudahkan seseorang untuk mengolah dan merencanakan keuangan di tahun – tahun
berikutnya. Praktisi akuntansi disebut sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi
memiliki gelar tertentu yang berbeda pada tiap negara.
Seorang
manajer keuangan tidak perlu memiliki sertifikat khusus untuk menjadi sebuah
manajer keuangan, karena dengan menjadi seorang manajer keuangan seseorang
tersebut hanya perlu dituntut sebagai seseorang yang dapat mengatur keuangan,
merencanakan dan mengolah sedemikian rupa hingga keuangan perusahaan atau
organisasi dapat berjalan dengan baik dan mempunyai pengaruh positif terhadap
jalannya keuangan suatu perusahaan atau organisasi.
Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan dan pihak yang
berkepentingan lainnya seperti pemegang saham, kreditur dan pemilik. Pencatatan
harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Para
manajer keuangan dengan akuntansi akan lebih mudah dalam menerapkan fungsi –
fungsi dari manajemen dalam kaitannya dengan keuangan perusahaan karena dengan
adanya pembukuan dan terlebih dengan akuntansi sitem pembukuan berpasangan atau
sistem Anglo Saxon akan semakin
mempermudah kerja seorang manajer keuangan dalam mengolah keuangan perusahaan
atau organisasi.
Peran
manajemen keuangan didalam jantung sebuah bagian untuk menyusun dan mengolah
keuangan suatu perusahaan atau organisasi sangatlah sederhana dan dengan
kreatifitas dan keuletan seorang manajer keuangan dapat mengolah dan membentuk
pola keuangan yang sesuai dengan keingian perusahaan karena pada dasarnya
seorang manajer keuangan hanya perlu menyatukan antara tujuan perusahaan dan
keinginan perusahaan atau organisasi dalam sebuah bentuk keuangan yang sesuai
sehingga tidak merugikan atau berpengaruh negatif terhadap keuangan perusahaan
atau organisasi yang dipimpinnya.
6.3 Persamaan dan perbedaan antara manajer perusahaan dengan
investor dalam memanfaatkan informasi akuntansi
Ø
Manajer :
Dari
sisi manajemen atau pengelolaan perusahaan, manajer perusahaan memerlukan
informasi akuntansi dalam penyusunan perencanaan perusahaan untuk periode berikutnya,
pengawasan terhadap operasional perusahaan atau jalannya perusahaan,
mengevaluasi kebijakan yang diambil perusahaan, dan melakukan tindakan koreksi
yang diperlukan.
Ø
Investor
Para
investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mendapatkan bagian laba. Melalui informasi akuntansi, investor (penanam modal)
dapat menentukan keputusan dalam membeli, menahan, atau menjual investasi
mereka dalam saham perusahaan. Keputusan investor seperti ini biasanya terjadi
dalam perdagangan efek (saham) di bursa efek.
Persamaan :
ü
Mengetahui
kondisi perusahaan, posisi keuangan, dan prospek perusahaan di masa mendatang
ü
Bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Perbedaan
:
ü
Manajer
:
·
Menyusun
perencanaan perusahaan untuk periode berikutnya
·
Mengevaluasi
dan mengkoreksi kebijakan perusahaan
ü
Investor
:
·
Untuk
dapat mempertimbangkan penanaman modal jangka panjang atau pendek dan besar
atau kecilnya modal yang akan ditanamkan.
·
Lebih
cenderung berbasis keuntungan pribadi
No comments:
Post a Comment